Sharing Kepenulisan Bersama Novelis

Teman-teman malam ini kita akan membahas unsur-unsur dalam cerpen bersama kak Redy "Ugeng" Kuswanto. silakan bertanya apa saja kepada beliau, tentunya yang berkaitan dengan tema malam ini. Sudah siap semua yaaa...

Unsur-Unsur Dalam Ceripen
  1. Tema
Yaitu gagasan inti.Dalam sebuah cerpen, tema bisa disamakan dengan pondasi sebuah bangunan.Tidaklah mungkin mendirikan sebuah bangunan tanpa pondasi. Dengan kata lain tema adalah sebuah ide pokok, pikiran utama sebuah cerpen; pesan atau amanat. Dasar tolak untuk membentuk rangkaian cerita; dasar tolak untuk bercerita.
Tidak mungkin sebuah cerita tidak mempunyai ide pokok.Yaitu sesuatu yang hendak disampaikan pengarang kepada para pembacanya.Sesuatu itu biasanya adalah masalah kehidupan, komentar pengarang mengenai kehidupan atau pandangan hidup si pengarang dalam menempuh kehidupan luas ini. Pengarang tidak dituntut menjelaskan temanya secara gamblang dan final, tetapi ia bisa saja hanya menyampaikan sebuah masalah kehidupan dan akhirnya terserah pembaca untuk menyikapi dan menyelesaikannya.
Cerpen yang baik dan besar biasanya menyajikan berbagai persoalan yang kompleks.Namun, selalu punya pusat tema, yaitu pokok masalah yang mendominasi masalah lainnya dalam cerita itu.





2. Alur atau Plot
Yaitu rangkaian peristiwa yang menggerakkan cerita untuk mencapai efek tertentu.Banyak anggapan keliru mengenai plot. Sementara orang menganggap plot adalah jalan cerita. Dalam pengertian umum, plot adalah suatu rancangan rahasia guna mencapai tujuan tertentu. Rancangan tentang tujuan itu bukanlah plot, akan tetapi semua aktivitas untuk mencapai yang diinginkan itulah plot.
Atau, secara lebih gamblang plot adalah –menurut AswendoAtmowiloto- sebab-akibat yang membuat cerita berjalan dengan irama atau gaya dalam menghadirkan ide dasar.
Semua peristiwa yang terjadi di dalam cerita pendek harus berdasarkan hukum sebab-akibat, sehingga plot jelas tidak mengacu pada jalan cerita, tetapi menghubungkan semua peristiwa. Sehingga JakobSumardjo dalam Seluk-beluk Cerita Pendek menjelaskan tentang plot dengan mengatakan, “Contoh populer menerangkan arti plot adalah begini: Raja mati. Itu disebut jalan cerita.Tetapi raja mati karena sakit hati, adalah plot.”
Dalam cerpen biasanya digunakan plot ketat artinya bila salah satu kejadian ditiadakan jalan cerita menjadi terganggu dan bisa jadi, tak bisa dipahami. Adapun jenis plot bisa disederhanakan menjadi tiga jenis, yaitu: plot keras, pPlot lembut, plot lembut-meledak, atau plot meledak-lembut .
Jika kita melihat sifatnya, maka ada cerpen dengan plot terbuka, plot tertutup dan cempuran keduanya. Jadi sifat plot ada kalanya: terbuka, tertutup dan campuran keduanya.

3. Penokohan
Yaitu penciptaancitra tokoh dalam cerita.Tokoh harus tampak hidup dan nyata hingga pembaca merasakan kehadirannya.Dalam cerpen modern, berhasil tidaknya sebuah cerpen ditentukan oleh berhasil tidaknya menciptakan citra, watak dan karakter tokoh tersebut. Penokohan, yang di dalamnya ada perwatakkan sangat penting bagi sebuah cerita, bisa dikatakan ia sebagai mata air kekuatan sebuah cerita pendek.
Pada dasarnya sifat tokoh ada dua macam; sifat lahir (rupa, bentuk) dan sifat batin (watak, karakter). Dan sifat tokoh ini bisa diungkapkan dengan berbagai cara.
4. Latar atau Setting
Yaitu segala keterangan mengenai waktu, ruang dan suasana dalam suatu cerita.Pada dasarnya, latar mutlak dibutuhkan untuk menggarap tema dan plot cerita, karena latar harus bersatu dengan tema dan plot untuk menghasilkan cerita pendek yang gempal, padat, dan berkualitas.Kalau latar bisa dipindahkan ke mana saja, berarti latar tidak integral dengan tema dan plot. Cerpen saya, ‘Ketika Kang Reja Pulang’ yang mengambil setting khas pedesaan Pantura dengan watak, budaya, emosi, kondisi geografi yang sangat khas, tentu akan menjadi lucu jika setting-nya dipindah di Jakarta. Jelas bahwa setting akan sangat menentukan watak dan karakter tokoh.

5. Sudut Pandangan Tokoh
Di antara elemen yang tidak bisa ditinggalkan dalam membangun cerita pendek adalah sudah pandangan tokoh yang dibangun sang pengarang. Sudut pandangan tokoh ini merupakan visi pengarang yang dijelmakan ke dalam pandanPlot lembut-meledak, atau plot meledak-lembut adalah campuran plot keras dan lembpandangan tokoh-tokoh bercerita.Jadi sudut pandang ini sangat erat dengan teknik bercerita.
Unsur-Unsur Dalam Ceripen


TENTANG PENULIS
Lahir di sebuah desa kecil di kabupaten Brebes. Menghabiskan masa kecil dan remaja di Aceh. Lulusan S1 Akuntansi. Hobi menulis dan fotografi. Bekerja di sebuah Art Gallery sebagai desainer pakaian pria dan perhiasan. Relawan di Museum Anak Kolong Tangga dan aktif sebagai admin serta koordinator di grup kepenulisan.
Novel ‘Karena Aku Tak Buta’ adalah novel pertama dan sekaligus peraih Juara I Lomba Menulis Novel Remaja ‘Seberapa Indonesiakah Dirimu?’ (Tiga Serangkai, Januari 2015), Novel keduanya ‘Jilbab (Love) Story’(Citramedia, Mei 2015) dan novel ketiganya ‘Dream If’ (Kaki Langit, akan segera terbit). Beberapa tulisannya bisa ditemukan dalam: Antologi kisah Urban ‘Netizen (Unsa press, 2015), Antologi CeKers Instuisi #1 (segera terbit), Antologi CeKers Cinta Lingkungan ‘Kekasih yang Takut Cacing’ (Elex Media, 2014), Antologi Kisah Inspiratif From Zero to Hero ‘Dream to be a Hero’ (Diva Press, 2014), Antologi Horor Kota Nusantara ‘Ground Zero’ (Diva Press, 2013). Penerjemah novel anak ‘Peebee Has a Wish’ karya Rudi Corens (Erlangga, 2008). Beberapa cerpennya juga pernah dimuat di Tabloid Nova, Majalah Gadis, CerpenMagz,  majalah Bobo dan Radar Banyuwangi. 

Kelas kita malam ini akan ditemani oleh mbak Masda dan mbak Kharania yang kece badai.....



Sumber : Grup KELAS ONLINE BIMBINGAN MENULIS NOVEL (https://www.facebook.com/groups/kelasonlinebimbinganmenulisnovel/?fref=ts)

Komentar